
Suatu hari, ada seorang nelayan datang kepadanya, membawa beberapa ekor bayi ikan hiu. Nelayan tersebut menawarkan ikan-ikan tersebut pada si kaya. Setelah mempertimbangkan satu dan lain hal, orang itu setuju untuk membeli bayi ikan hiu tersebut dari si nelayan.
Oleh si pengusaha, bayi-bayi ikan hiu tersebut diletakkan di dalam kolam. Ia sengaja membangun kolam tersebut berdekatan dengan laut lepas agar air laut dapat masuk ke dalam kolam itu. Ia juga memasang jaring untuk menjaga agar hiiu-hiu tersebut tidak lari dari kolam ke laut bebas.
Setiap jam 12 siang, orang-orang suruhan si pengusaha memberi makan ikan-ikan hiu tersebut. Dengan perawatan yang baik, ikan-ikan tersebut pun tumbuh semakin besar, layaknya ikan hiu pada umumnya. Seiring berjalannya waktu, jaring-jaring yang terpasang pun mulai rapuh. Akibatnya, ikan-ikan hiu tersebut berhasil menerobos jaring tersebut dan lari ke laut bebas.
Si pengusaha yang sedih mencoba mengikhlaskan kepergian ikan-ikannya. Namun, keesokan harinya sekitar pukul 12 siang, ia mendapat kabar bahwa muncul beberapa ekor ikan hiu di dekat pantai. Setelah ia lihat, ternyata itu adalah ikan-ikan hiu miliknya yang kabur.
Ia pun menarik mereka kembali ke kolam dengan umpan makanan. Rupanya, mereka kembali untuk minta makan. Jaring diperbaharui sehingga lebih kuat, dan ikan-ikan hiu tersebut pun kembali hidup di kolam.
Dari kisah di atas, dapat disimpulkan bahwa ikan-ikan hiu kolam ini tidak bisa bertahan hidup di laut, karena mereka tidak pernah tahu bagaimana caranya mencari makan. Padahal, mereka tidak berbeda dengan ikan hiu lainnya yang ada di laut, yang bisa mencari makan di laut bebas. Jadi, mereka pun kembali untuk mencari makan.
Makna di balik cerita ini?
0 komentar: on "Apakah Anda Hiu Kolam atau Hiu Laut ?"
Posting Komentar